Sosialisasi program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga sehat
Pertemuan sosialisasi program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga sehat tingkat kab. HSU yang dilaksakan pada Hari selasa 18 April 2017 bertempat di aula DINKES kab. HSU.
Tujuan utama dari pertemuan ini adalah adanya persamaan perspsi tentang program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga bagi petugas puskesmas selaku pelaksana pergerakan kunjungan keluarga dan petugas lintas program di dinkes guna mendukung upaya Germas dan keluarga sehat.
Peserta terdiri dari petugas perkesmas dan promkes puskesmas, serta LP di lingkungan dinkes Kab. HSU.
Pertemuan sosialisasi di buka oleh Plt. Kepala dinkes kab. HSU dr.H. Agus Fidliansyah. Sedangkan Nara sumber adalah kabid. Kesmasy. Eddy Hadrian Noor, S.Sos, M. Husnul Haqi, SKM, Dan Fajeri, SKM, MPH, AAAK.
Dengan materi Germas Dan keluarga Sehat. Pada kesempatan tersebut diperkenalkan juga gerakan/aktifitas fisik ditempat kerja, baik dgn berduduk maupun berdiri.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu: (1) penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan, dan (3) pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN). Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarus utamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat.
Perlu diketahui bahwa pelaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga telah disepakati adanya 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga, yaitu 1) keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB), 2) Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, 3) Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap, 4) Bayi mendapat air susu ibu (ASI) ekslusif, 5) Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan, 6) Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar, 7) Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur, 8) Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan, 9) Anggota keluarga tidak ada yang merokok, 10) Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), 11) Keluarga mempunyai akses sarana air bersih, 12) Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.
Artinya dengan adanya sosialisasi ini, maka akan terjadi satu pemahaman yang sama dari pengetahuan atau informasi yang disampaikan kepada masyarakat.
Benar sekali, trims