WASPADA DEMAM BERDARAH ”CEGAH DENGAN 3M PLUS”
Di tengah masa pandemic, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai meningkat lagi.
Saat ini merupakan masa penularan penyakit infeksi Dengue terutama bagi daerah-daerah yang intensitas curah hujan cukup tinggi, dimana tempat penampungan air akan menjadi sarang utama bagi perkembangbiakan nyamuk aedes aegpty, sehingga masyarakat tetap perlu waspada dan mengambil upaya pencegahan dengan melakukan 3M PLUS, yakni menguras penampungan air bersih atau mengeringkan genangan air, menutup kolam atau wadah penampungan air dan mengubur barang bekas atau mendaur ulang limbah bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Plus Mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk, dengan cara :
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Gotong royong membersihkan lingkungan
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Periksa tempat-tempat penampungan air
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
Sementara itu, ciri-ciri gejala DBD tidak langsung muncul. Seseorang baru merasakan gejala pada 4 hingga 10 hari setelah digigit nyamuk bervirus dengue. Gejala paling umum yaitu demam tinggi hingga 40 derajat celcius. Bintik-bintik merah yang muncul di permukaan kulit merupakan tanda terjadinya pendarahan pada kulit akibat penurunan trombosit. DBD bisa berkembang menjadi kondisi berat dan merupakan kegawatan, yang disebut dengan dengue shock, atau DSS (dengue shock syndrome)
Perlu diwaspadi apabila muncul gejalanya berupa muntah, nyeri perut, perubahan suhu tubuh dari demam menjadi dingin atau hipotermia, dan melambatnya denyut jantung, hal ini dapat menyebabkan kematian ketika penderitanya mengalami syok karena perdarahan. Sampai saat ini belum ada obat spesifik untuk melawan atau menyembuhkan DBD. Pemberian obat hanya ditujukan untuk mengurangi gejalanya, misalnya demam, nyerinya, serta mencegah komplikasi. Selain itu, penderita DBD dianjurkan untuk banyak istirahat dan cukup minum agar tidak mengalami dehidrasi.